Tubuh kita adalah ibarat kumpulan milyaran pengusaha yang selalu beraktifitas tanpa henti menghasilkan karya terbaik kepada masyarakat luas dalam suatu negara yang bernama manusia. Inner Journey kali ini mencoba melihat konsep pengusaha dalam dunia mikro. Dengan semangat entrepreunernya yang secara luar biasa dihadirkan oleh Allah swt melalui tubuh kita sendiri sebagai bahan pelajaran buat kita.
Dalam bagian pertama ini, penulis mengajak pembaca Nebula untuk merenung sejenak. Mengapa kita harus menjadi karyawan atau pengusaha sukses yang memiliki semangat yang kuat, impian yang besar dan terus belajar (kaizen) kepada Allah untuk menghadapi ketidakpastian. Mengenai bagaimana caranya agar sukses tersebut mudah didapatkan dan dipertahankan, insya Allah akan dijabarkan pada bagian selanjutnya.
“Dan juga pada dirimu, apakah kamu tiada memperhatikan.” (QS. Al-Dzariyaat 51:21 )
Seorang pengusaha yang sukses adalah pengusaha yang pandai “membaca” jauh ke depan dan ke dalam dirinya. Artinya, ia mampu melihat lebih cepat, lebih luas, lebih dalam dan lebih berkualitas terhadap semua yang Allah hadirkan dalam kehidupan dirinya dan orang lain. Dengan metode “5W1H=What, Where, When, Who, Why and How,” ia akan mampu belajar kepada Allah untuk berperilaku seperti yang Allah mau, dan seiring dengan waktu, kehidupannya akan selalu terselimuti sifat-sifat Allah.
Belajar adalah bagian dari perubahan. Perubahan adalah suatu proses pembelajaran yang panjang dan tidak pernah berhenti. Allah telah memberikan banyak contoh perubahan yang ada dalam tubuh kita untuk menjadi bahan pembelajaran sepanjang umur kita. Mampukah kita membaca dengan nama Allah yang menciptakan, yang maha pemurah, yang pandai berkomunikasi, dan yang mengajarkan sesuatu yang tidak kita ketahui?
Organisasi nyata yang tercanggih dan belum dapat tertandingi sampai detik ini adalah manusia, yaitu diri kita. Semua aktivitas yang kita lakukan sebagai pengusaha, sebagian besar sudah dilakukan oleh tubuh kita sendiri dengan sangat baik, terbukti dengan mampunya kita melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik pula. Sesuatu yang besar, pasti berawal dari yang kecil. Siapa pun kita, ketika ingin menjadi pengusaha besar, harus menghargai hal yang kecil dan mampu mengawali dari yang kecil.
Sebagai renungan awal, sudah seberapa seringkah kita sebagai pengusaha belajar kepada Allah melalui tubuh kita sendiri? Sudahkah kita menjadi sukses seperti yang Allah inginkan? Banyak pelajaran yang kita bisa dapatkan ketika kita membiasakan setiap saat untuk bertanya pada diri kita: “Apa yang Allah mau? Apa yang akan saya lakukan?”
Ingatkah ketika kita masih dalam bentuk sperma dan sel telur yang oleh Allah dijadikan satu? Lalu ditumbuh-kembangkan menjadi puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan sel yang jenis dan bentuknya sangat berbeda serta memiliki fungsi yang berbeda pula. Bagaimana mungkin proses yang sangat rumit namun dengan mudah itu bisa terjadi bagi Allah. Ada yang membentuk sel kulit, mata, telinga, hidung, rambut, gigi, lidah dan seterusnya. Belum lagi sistem pencernaan dengan beragam selnya, sistem pernafasan dengan bermacam fungsinya, sistem syaraf dengan variasi susunan dan kerjanya, serta banyak sekali sel-sel dalam tubuh kita sebagai bukti kesuksesan sebagai makhluk Allah swt dalam ukuran makro dan sebagai pengusaha dalam ukuran mikro.
Sukses terbentuknya manusia yang nyaris sempurna ini adalah suatu rangkaian yang panjang, bukan instan. Ketika Allah katakan “JADI” maka terjadilah dengan segala prosesnya, baik cepat atau lambat. Tapi semua yang Allah jadikan dan kita usahakan selalu dan pasti melalui suatu proses. Bagaimana cara kita menyikapinya adalah suatu hal yang paling penting dalam mencapai sukses. Kesuksesan merupakan serangkaian proses tiada henti dan selalu bertujuan mendapatkan yang terbaik dengan cara terbaik seperti yang Allah inginkan.
Ketika fase pembuahan pada manusia terjadi, sperma dari sang bapak melakukan perjalanan yang sangat sulit di dalam tubuh sang ibu, untuk menuju tujuan akhir mereka, yaitu sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil. Perlu diketahui, sperma memiliki hambatan yang tidak ringan untuk mencapai sel telur yaitu:
- Jarak tempuh yang cukup jauh dan luas untuk ukuran sperma.
- Cairan liang senggama dengan PH 5,7 (asam) bersifat spermaticid/mematikan sperma.
- Epitel gepeng yang ada di mulut rahim akan menutupi jalannya sperma.
- Kekentalan cairan pintu rahim yang dihasilkan oleh selaput lendir di mulut rahim akan memersulit dan memerlambat laju sperma.
- Ada tidaknya kontraksi dari rahim akan memengaruhi kecepatan gerakan sperma.
- Bentuk rahim yang terkadang menekuk (ante/retrofleksi) akan memersulit sperma menjalankan misinya.
Semangat (antusiasme) yang luar biasa telah dimiliki oleh diri kita, saat belum menjadi manusia. Ratusan kilometer bagi ukuran sperma berlari menuju tujuan awal yaitu sel telur yang berada di ampula tuba falopi + berjarak 7 inci/17,5 cm dari tempat sperma dikeluarkan, dengan membawa 23 kromosom yang masing-masing kromosom terdiri dari 100.000 gen.
Mengapa sperma memiliki antusiasme? Karena sperma mempunyai harapan yang besar. Harapan yang besar inilah yang membuat semua sperma bersemangat. Ia telah mendapatkan petunjuk Allah bahwa ia membawa misi yang sangat besar, dan tugasnya akan mewujudkan perusahaan raksasa yang besarnya jutaan kalinya dan memiliki kehebatan yang luar biasa. Tahukah Anda siapa perusahaan raksasa yang dimaksud? Perusahaan itu bernama “manusia” yang tidak lain adalah diri kita sendiri.
Sadarkah wahai satria ESQ, bahwa kita semua mengemban misi besar dari Allah swt, terbukti di mana gunung akan tunduk terpecah belah karena tidak mampu menerima misi tersebut. Mari bangun antusiasme dalam diri kita. Pergilah setinggi-tingginya ke atas langit, dan turunlah sedalam-dalamnya ke dalam diri kita agar kita yakin bahwa Al-Qur’an itu benar, dan cukuplah Allah menjadi saksi dan sumber semangat bagi kita dalam menghadapi masa depan.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS : Fushshilat 30)
Agar perusahaan tetap untung dan berkontribusi besar bagi negara, antusiasme harus tetap dibangun dalam memroyeksikan kondisi masa depan, dan menemukan berbagai peluang keberhasilan, serta alternatif pengembangan untuk mencari sumber tenaga alternatif.
Adanya perubahan dan ketidakpastian, menyebabkan pengusaha sukses harus terus belajar setiap saat, membaca situasi lingkungan internal maupun eksternal. Kenaikan harga minyak dunia yang mendekati US $ 100 per barel sangat berdampak besar terhadap kehidupan perusahaan internasional maupun lokal. Agar bisa tetap bertahan hidup, akan terjadi perubahan kebijakan bisnis yang berdampak pada manajemen strategi organisasi.
Sejak di dalam kandungan, manusia telah dilatih oleh Allah untuk memiliki strategi manajemen yang andal dan fleksibel. Bagaimana Allah mengajarkan strategi manajemen yang up to date dan responsif terhadap perubahan dan ketidakpastian? Insya Allah akan diuraikan pada edisi Nebula selanjutnya.
“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati” (QS. Luqman:34).
oleh dr Purindro Santoso* (Alumni ESQ Reguler Angkatan ke-21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar